Minggu, 27 Maret 2016

Makalah alir proses produksi


Contoh membuat makalah " ALIR PRODUKSI PRODUK MULTIMEDIA"



KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya Penyusun masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Rangkuman Alir Produk produksi multimedia”.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan standar kompetensi memahami alir produksi produk multimedia,Tidak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada Guru pembimbing bapak David Susilo Wijaya,S.KOM dan bapak Tofik Santoso,S.T,M.pd selaku kepala sekolah juga teman-teman dan keluarga yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam  penyusunan makalah  ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan  kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

Banyuwangi, 25 Februari 2016

                                                                                                                                                                Penyusun





DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………….1
Daftar isi ………………………………………………………2
BAB I
1.1  Latar belakang ………………………………………….3
1.2  Tujuan penyusun ……………………………………….3
BAB II
2.1 Pre production …………………………………………..5
2.2 Production ………………………………………………..6
2.3 Post production ………………………………………….23
BAB III
3.1 kesimpulan ………………………………………………25
3.2  saran …………………………………………………….27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………. 28







BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
Alir proses produksi produk multimedia meliputi 3 hal yaitu :
Ø     Pre-production
Ø     Production dan
Ø     Post-Production

A.    Pre_production
Proses pre-production meliputi proses penuangan ide produk perencananaan produk,perencanaan proses produk,penyusunan dokumentasi,penyusun tim,membangun prototip,pengurusan hak cipta dan penandatanganankontrak dan pembiayaan.
B.    Production
Tahap produksi  merupakan tahap implementasi pra produksi dimana semua anggotatim pengembang multimedia bekerja.
C.    Post-production
Tahap penyelesaian produksi multimedia menjadi hasil akhir.

1.2 Tujuan penyusun
1.      memenuhi nilai dari mata pelajaran produktif 1
2.      memahami alir proses produksi produk multimedia
3.      mengenal tentang produk multimedia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pre-production
Pre production adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi(shooting) film/video dari mulai pengaturan budget,pemilihan sutradara,actor,cameramen,crew,lokasi,peralatan,kostum/wardrobe,dll

       1. Ide dan pemilihan konsep
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya ke dalam media visual dan audio
        2. Story line/synopsis.
Adalah ringkasan cerita/film ,menjadi bentuk dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsure-unsur cerminanfilm tersebut.membuat synopsis merupakan suatu cara yang efektif.membuat synopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat. Dalam synopsis,keindahan gaya bahasa,ilustrasi, dan penjelasan-penjelasannya di hilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum poengarangnya.sinopsis biasanya di batasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman.
Langkah-langkah membuat synopsis:
·                     Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawah gagasan-gagasan yang penting.
·                     Menulis ringkasan bedasarkan gagasan-gagasan.
·                     Gunakan kalimat yang padat,efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
·                     Dialog dan monolog tokoh cukup di tuilis isi atau dicari garis besarnya saja.
·                     Synopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhannya film.

         3. Script/naskah scenario
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulis naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informative.diawali dengan penjelasan dan pengenalan  tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.

          4. Shot list dan storyboard
Sebuah teknik shoting management disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan





2.2 Production
Production  adalah proses pelaksanaan produksi ( syuting ) yang mengacu pada persiapan yang di hasilkan dari proses pra produksi. Ada beberapa pihak yang terkait dalam proses produksi ,antara lain:
1.     Produser
Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas,suara, dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil resiko keuangan dengan menyalurkan uang mereka sendiri,khusus nya selama selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuh nya.
Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses pembuatan film,mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga penyaluran  proyek film tersebut.namun,suatu idea tau konsep film dapat muncul dari siapapun,termaasuk penulis naskah,sutradara atau produser
Fungsi produser, secara umum fungsi produser di berbagai bidang ini berbeda satu sama lainnya.dalam produksi siaran radio misalnya,produser kerap kali melakukan pekerjaan bersifat teknis mulai dari mengumpulkan bahan siaran hingga meramunya menjadi satu program layak siar.untuk bidang televisi dan film fungsi produser bisa di bilang serupa.namun,ada perbedaan peran produser pada produksi siaran televisi dan film.dalam produksi siaran televisi produser merupakan individu yang layak mendapat pujian terhadap satu program sebagai satu hasil karya.sementara dalam produksi film,pujian tersebut biasanya di berikan kepada sutradara.dalam produksi televisi seorang produser lebih terlibat pada saat pra-produksi.kadang memang banyak orang sulit untuk membedakan fungsi antara produser dan sutradara,karena memang beda tipis.sebenarnya fungsi produser dan sutradara hampir sama.hanya saja yang membedakan ialah seorang produser lebih terlibat saat pra-produksi dan sutradara itu pada saat pelaksanaan produksi.
2.     Sutradara
Sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan skenario. Skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal kru film dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Sutradara juga berperan dalam membimbing kru dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.
Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton. Selain mengatur tingkah laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyambung kepada hasil akhir sebuah film. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sutradara bekerja bersama para kru film dan pemeran film, di antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan lain sebagainya. Selain itu ia juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca produksi.Tidak hanya harus mengerti soal kamera dan pencahayaan, sutradara juga harus bisa mengarahkan orang banyak bahkan berinteraksi langsung dengan para talent agar hasil filmnya bisa maksimal Jadi kali ini akan kami menjabarkan tugas seorang sutradara dari tahap pra produksi hingga pasca produksi.
v  Tahap Pasca Produksi

Ø  Interpretasi Skenario (script conference)
·         Analisa skenario yang menyangkut isi cerita, struktur dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang berhubungan dengan estetika dan tujuan artistik film.
·         Hasil analisa didiskusikan dengan semua Kepala Departemen (sinematografi, artistik, suara, editing) dan Produser untuk merumuskan konsep penyutradaraan film.
Ø  Pemilihan Kru
Sutradara dan Produser memilih serta menentukan kru yang akan terlibat di dalam produksi.
Ø  Casting
Sutradara menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang dibantu oleh Asisten Sutradara dan Casting Director.
Ø  Latihan/rehearsal
·  Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan misinya terhadap penokohan yang ada di dalam skenario, lalu mendiskusikannya dengan tujuan untuk membangun kesamaan persepsi karakter tokoh antara sutradara dan pemain utama.
·  Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-masing.
·  Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.
·  Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang telah direkam sebelumnya.
Ø  Hunting
·  Hunting lokasi bersama penata fotografi, penata artistik, asisten sutradara, dan manajer produksi
·  Menentukan lokasi yang akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan penata fotografi, penata artistik, dan penata suara.
·  Sutradara memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis
Ø  Perencanaan shot, blocking/planning coverage dan staging
·  Sutradara merumuskan dan menyusun director shot pada setiap scene yang ada di skenario.
·  Sutradara membuat ilustrasi staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floor plan.
·  Sutradara membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist.
Ø  Pra Produksi Final (Final Preproduction)
Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama dengan kru dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis penyutradaraan dan artistik.
v  Tahap Produksi
Berdasarkan breakdown shooting, sumenjelaskan adegannya kepada astrada (asisten sutradara) dan kru utama lainnya tentang urutan shot yang akan diambil (take).
1.     Mengkoordinasikan kepada astrada untuk melakukan latihan blocking pemain yang disesuaikan dengan blocking kamera.
2.     Sutradara memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasa kurang dalam akting.
3.     Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada persoalan di lapangan.Melihat hasil shooting.
v  Tahap Pasca Produksi
1.   Bila ada catatan khusus dari laboratorium (untuk produksi film) atau editor, sutradara melihat dan mengevaluasi hasil shooting/materi editing.
2.   Melihat dan mendiskusikan dengan editor hasil rought cut dan fine cut.
3.   Melakukan evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik tentang ilustrasi musik yang telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat pra produksi.
4.      Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing berdasarkan konsep suara yang telah ditentukan pada saat pra produksi.
5.      Berdasarkan konsep warna yang telah ditentukan pada saat pra produksi, sutradara melakukan koreksi warna di laboratorium/studio, setelah berdiskusi dengan produser dan penata fotografi
6.      Apa Saja Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Sutradara?
Tidak seperti sebagian aktris, aktor, maupun penulis yang biasanya terlahir dengan bakatnya, seorang sutradara harus mempelajari sisi kreatif dan teknis dari pekerjaan yang digelutinya melalui :
1.      Observasi dan tentu saja praktek.
2.      Sutradara juga harus belajar dengan cara menonton film-film karya sutradara yang lain.
3.      Calon sutradara juga bisa belajar dengan memperhatikan cara sutradara lain bekerja di lapangan
4.      Pengetahuan tentang penyutradaraan juga bisa diperoleh dari membaca buku-buku tentang film atau mengikuti pendidikan sinematografi bisa berupa kursus atau pendidikan formal
5.      Satu hal yang pasti, tempat berlatih yang baik bagi calon sutradara adalah industri film itu sendiri. Intinya, terjun langsung dalam dunia film adalah pelatihan terbaik.
Sutradara bertanggung jawab untuk sisi kreatif dari sebuah produksi. Tanggung jawab sutradara berbeda-beda tergantung jenis produksi. Sutradara mengaudisi aktor, mengelola latihan, menyetujui elemen desain seperti setting, kostum, make-up, gambar yang dihasilkan komputer dan membantu aktor dan artis menginterpretasikan naskah. Meskipun sutradara umumnya mengikuti pendidikan penyiaran, pembuatan film dan drama, kualitas mereka yang paling penting adalah naluri kreatif di lapangan.
1.      Bekerja sebagai editor, aktor atau penulis skenario. Banyak sutradara mulai bekerja sebagai aktor, penulis atau pekerjaan terkait pembuatan film, dan kemudian memulai karier mereka sebagai sutradara. Hal ini akan memberi Anda pengalaman langsung dalam apa yang diperlukan untuk membuat film yang baik, serta dalam memahami peran dan tanggung jawab sutradara.
2.      Membantu sesama sutradara. Mulai sebagai asisten sutradara atau sebagai pembantu sutradara. Dengan demikian Anda bisa magang sekaligus mempunyai pengalaman yang bisa anda gunakan dalam membuat karya. Dan, yang penting akan menambah CV Anda.
3.      Membuat film sendiri. Banyak sutradara memulai karier mereka dengan mengikuti festival film untuk produksi rendah anggaran. Hal ini dapat memberikan publisitas dan merupakan lompatan pada karir Anda.
4.      Dapat membimbing semua komponen,bersedia bekerja sama,dan harus aktif dan kreatif
5.      Memahami benar konsep cerita,memahami siatuasi lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi,dan juga harus memahami bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi
6.      Mempunyai wawasan yang tinggi dalam membuat film dan tentang tentang sejarah – sejarah film.
7.      Memiliki kepekaan yang tingggi terhadap cara – cara pengambilan gambar

3.     Assisten sutradara
Seorang Asisten Sutradara ini memegang peranan penting selama pra-produksi , produksi dan pasca produksi. Asisten Sutradara tidak hanya membantu Sutradara saja tetapi ia juga membantu crew lainnya.

Jadi seorang asisten sutradara itu fungsinya untuk memperhatikan administrasi penting sehingga departemen produksi selalu mengetahui perkembangan terbaru dalam proses pengambilan gambar. Ia juga bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris walaupun sudah dikerjakan oleh Talent Coordinator.
Tugas-tugas Astrada menyebabkan seorang Astrada harus tahu dan paham kinerja departemen lain sekaligus menjadikan seorang Astrada harus mampu melakukan komunikasi kerja yang baik dengan departemen lain.
Jadi tugas Astrada dibagi menjadi dua baik secara teknis ataupun non teknis. Tugas pokok Astrada secara teknis adalah menyusun Shooting Schedule, Call Sheet, menyiapkan cast, Directing Extras.
Secara non teknis, terkait penyusunan Shooting Schedule, seorang Astrada dituntut mampu mencari input dari berbagai departemen baik kreatif maupun manajemen gunanya adalah agar dapat merangkai waktu terbaik shooting. Seperti contoh:
Astrada harus dapat menyusun jadwal take terbaik pada saat ada permintaan:
·  Sutradara memprioritaskan mood pada tingkat kerumitan adegan, sementara
·  DOP mengingatkan kondisi pencahayaan pagi dan siang, sementara
·  Art Director memerlukan waktu yang cukup untuk mengerjakan set, property dan lain-lain, sementara Asisten Produser / Manajer lokasi menekankan terbatasnya ijin waktu dan tempat dan seterusnya.
·  Tugas Non teknis lain Astrada adalah mengatur tempo kerja (filming progress) dan melakukan cek ulang tiap-tiap unit agar siap untuk take selanjutnya (maintaining order).


4.     Assisten produksi 
Assisten produksi bertanggung jawab membantu produser,sutradara dan crew yang lain nya. Biasanya bekerja di control room dengan macam-macam catatan membuat perubahan-perubahan yang perlu pada naskah,membagikan naskah pada crew,menyiapkan bahan pendukung produksi.juga sering bekerja di studio floor,membisikan pada pemain dialog yang harus di ucapkan apabila lupa.
5.     Direkture teknis
Direkture teknis bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua peralatan yang akan di gunakan,agar bisa sinkron-bertugas mengawasi crew teknis dalam peralatan teknis lain nya.sering bertindak sebagai switcher yang mengoprasikan video mixer
6.     Teknisi audio
Bertanggung jawab pada bagian audio.dengan menghadapi peralatan mixing ,audio mixer dan bermacam-macam sumber audio (microphone, tape, recorder) mengatur suara dari berbagai sumber juga mengatur penempatan microfon.
7.     Direktur tata cahaya
Direktur tata cahaya bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya mengatur penempatan sumber cahaya,mengarahkan sehingga memperoleh efek yang di inginkan.


8.     Direkture seni
Direktur seni betanggung jawab merencanakan setting dekorasi ,mengawasi konstruksi set ,penataan grafis dan sebagainya.
9.     Juru kamera
Pengertian Juru Kamera (Operator Kamera):
Juru kamera secara teknis melakukan perekaman visual dengan kamera mekanik ataupun elektronik dalam produksi film dibawaharahan pengarah fotografi dan bertanggungjawab kepadanya.Sutradara juga bekerja sama dekat dengan operator kamera untuk memastikan bahwa pandangan sutradara ditangkap oleh film sebagaimana yang diinginkan. Operator kamera adalah kru dari yang terpilih dalam produksi film yang secara langsung bertanggungjawab dari apa yang terlihat di layar.
Tanggungjawab pribadi adalah menjalankan kamera dan menghentikannya sesuai petunjuk/isyarat dari sutradara. Mengoperasikan kamera sesuai mood cerita dan efisien selama produksi dan menjaga komposisi frame yang pantas. Dalam produksi menggunakan video, juru kamera menggunakan headset yang dihubungkan dengan sutradara. Juru kamera bertanggungjawab kepada pengarah fotografi atas panning dan tilting dari kamera dan menjaga shot frame serta komposisi yang sudah diisyaratkan oleh pengarah forografi dan mempunyai kekuasaan untuk membatalkan shot karena kesalahan gerak kamera, fokus, komposisi, atau berbagai gangguan yang tidak diinginkan dalam frame oleh orang, benda dan lainnya.
Pada proyek film dengan bujet kecil, peran operator kamera biasa dipegang langsung oleh pengarah fotografi. Ia berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan sinematografi dengan bantuan beberapa orang asisten. Sistem Inggris (English System), biasanya memerlukan seorang operator kamera untuk melakukan pembngkaian gambar, karena pengarah fotografi berkonsentrasi penuh terhadap penataan cahaya. Ia menginstruksikan operator kamera tentang penggunaan lensa dan filter yang dibutuhkan, serta gerak kamera yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu lainnya, seperti dolly atau crane.

Tugas dan Kewajiban Juru kamera (Operator Kamera):
Tahap Persiapan produksi:
·            Menganalisa mood dari skenario dan konsep sutradara. Dengan melakukan pengarahan, melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan kamera serta sarana penunjangnya.
·            Melakukan uji coba secara teknis atas peralatan dan bahan baku yang akan dipergunakan dalam produksi.
·            Melakukan koordinasi dengan key grip sehingga secara teknis dan efisien mampu melaksanakan konsep visual dan gerakannya.



Tahap Produksi:
·         Melakukan perekaman visual secara teknis sesuai arahan pengarah fotografi, baik dalam hal komposisi, sudut pengambilan, gerak kamera dengan segala perubahannya.
·         Mengkoordinasikan awak/kru kamera dalam melaksanakan tugasnya.
·         Menjaga dan memelihara peralatan kamera dalam kondisi baik dan siap pakai.

Hak-hak Juru Kamera (Operator Kamera):
1.      Memberikan usulan yang bersifat teknis agar tercapai hasil rekaman yang baik.
2.      Meminta pengambilan ulang bila secara teknis hasil rekaman sebelumnya kurang baik.
3.   Operator kamera berhak untuk mengingatkan setelah pengambilan gambar, seperti menegur pengatur boom atau microphone apabila masuk ke dalam shot, refleksi equipment atau kru pada kaca, fokus yang tidak tajam atau kesalahan fokus lainnya, flare pada lensa, gerak kamera yang kurang halus atau kurang baik, dan hal-hal lain yang dapat mengurangi keindahan shot yang diinginkan. Pada produksi film yang memiliki bujet besar, operator kamera dapat melaporkan segala hal yang menjadi kekurangan setelah selesai melakukan pengambilan gambar.


10. operator video tape
v  Peranan VTR Dan Fungsinya
VTR/Video Tape Recorder atau biasa juga disebut VCR/Video Cassette Recorder digunakan untuk merekam hasil shooting. Ada dua jenis VTR yang digunakan yakni VTR
yang digunakan untuk merekam dan VTR yang digunakan untuk menayangkan source video/play back yang sebelumnya sudah dibuat, biasa juga dikenal dengan sebutan VT. Salah satu alat perekam gambar yang biasa digunakan adalah: DVW-M2000P, yaitu perekam video casette digital berdasarkan format Digital Betacam. Unit ini menggunakan sirkuit terpadu skala besar untuk pemrosesan sinyal, dan memiliki konstruksi internal yang sederhana, yang memungkinkan untuk memberikan fungsi sekurang-kurangnya setara dengan VTR konvensional yang compact (ukuran 4U), ringan, desain konsumsi daya rendah. Tidak hanya menawarkan perekaman dan pemutaran format digital betacam, tetapi juga dapat memutar kaset yang direkam dalam format Betacam SX, Betacam analog, atau MPEG IMX tetapi tidak mendukung untuk perekaman ketiga format(Betacam SX, analog Betacam, MPEG IMX) tersebut.
v  Proses Kerja Operator VTR( Video Tape Recording) Men
Seorang operator yang bekerja dengan merekam gambar, dan mengatur, atau memutar balik hasil durasi (Play Back) baik di lokasi shooting , maupun Ruangan editor selain itu Operator VTR men juga menerima masukan gambar dari mixer video, dan masukan dari mixer audio, atau langsung dari microphone yang dipasang pada obyek shooting keluaran dari VTR Men dihubungkan melalui pesawat pemancar yang ada di ruang pemancar untuk dipancarkan sebagai siaran langsung, dan direkam.Proses kerja Sound Sistem pada operator VTR( Video Tape Recording) Men adalah sebagai berikut suara obyek shooting ditangkap oleh
micropon yang dipasang di arena shoting disalurkan dengan kabel koaksialke pesawat mixer audio. Setelah diolah lalu disalurkan ke VTR/VCR bersama-sama dengan sinyal video yang dikeluarkan oleh mixer video untuk direkam. Atau langsung disalurkan ke pesawat pemancar untuk disiarkan bersama dengan sinyal melalui dari video, audio mixer, dan waktu durasinya( Time Code)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat syoting dalam proses produksi, yaitu:
·       Angle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dihadiri viewfinder pada sebuah kamera film/video.dimana pemilihan angle sangat berperan penting dalam menciptakan unsure artistic dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah
·       Lighting/pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya asset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shooting exterior/luar ruangan ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shooting interior/dalam ruangan.
·           Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran dan kedalaman ruang,perspektif dan mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
·         Log/catatan shooting
Diperlukan adanya Log/catatan shooting yang di buat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang di gunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar

2.3  Post production
Post production Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special ffects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi :
A.    Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang realtime untuk para professional dalam bidang digital video production.
B.    Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect
C.    Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.
D.    Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.
Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop® dan Adobe Illustrator®.

Proses Ini Meliputi
1.     Pengujian versi Beta dan pelaporan bug untuk kesalahan fungsional dan konten
a)     Proof content / Bukti konten - teks, gambar,    suara, kredit, dll
b)    Proof interaction / Bukti interaksi - link yang benar, tanggapan, tindakan
c)     Check for unexpected interactions /Periksa interaksi tak terduga - desain adalah selalu tidak lengkap dan tidak mengantisipasi segala sesuatu yang dapat terjadi
d)    Check for crashes/ Periksa untuk crash
2.     Mengevaluasi laporan bug dan menentukan yang    akan diperbaiki.
3.     Merevisi perangkat lunak dan konten didasarkan pada evaluasi.
4.     Ulangi tes, laporan, merevisi siklus sampai bug dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima.
5.     Lepaskan Golden Master ke publik untuk situs web  atau manufaktur.
6.     Arsip semua bahan produksi
1)     Sumber aset - foto,video & kaset audio, dokumen, dll
2)     Master file digital - grafis, audio, teks, video, dan hal lain dalam resolusi tinggi, format diedit
a)     Akhir asset
b)    Perangkat Lunak
c)     alat Kustom
d)    Dokumentasi
e)     Menyampaikan Arsip & Dokumentasi untuk klienPromosikan situs



















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pre production adalah proses penyiapan semua     elemen yang terlihat dalam sebuah produksi (syoting) film/ video. Pre production terdiri dari:
1.      Menyiapkan Ide & pemilihan konsep.
2.      Story line/ sinopsis.
3.      Script/ naskah skenario.
4.      Shot list & storyboard

 Production adalah proses pelaksanaan produksi (syoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses preproduction. Ada beberapa pihak yang terkait dalam proses produksi, antara lain:
1.    Produser
2.    Sutradara
3.    Asisten sutradara
4.    Asisten produksi
5.    Direktur teknis
6.    Teknisi audio
7.    Direktur tata cahaya
8.    Direktur seni
9.    Juru kamera
10.  Operator video tape

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat syoting dalam proses produksi, yaitu:
1.    Angle
2.    Lighting/ pencahayaan
3.    Komposisi
4.    Log/ catatan syoting

Post production adalah proses penyelesaian akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting).
Proses post production meliputi:
1.    Pengujian versi Beta dan pelaporan bug.
2.    Mengevaluasi laporan bug dan menentukan yang akan diperbaiki.
3.    Merevisi perangkat lunak dan konten didasarkan pada evaluasi bug.
4.    Ulangi tes, laporan, merevisi siklus sampai bug dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima.
5.    Lepaskan Golden Master ke publik untuk situs web atau manufaktur.
6.    Arsip semua bahan produksi.
7.    Menyampaikan arsip & amp; dokumentasi untuk klien.
8.    Promosikan situs.

3.2  Saran
1.    Dengan dibuatnya makalah ini penyusun berharap agar pembaca lebih mengerti lagi tentang Alir Produksi Produk Multimedia dalam pembelajaran.
2.    Penyusun berharap dengan dibacanya makalah ini, pembaca dapat lebih mengetahui betapa pentingnya Alir Produksi Produk Multimedia dalam kehidupan sehari-hari.




DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=pengertian+operator+video+tape&oq=pengertian+operator+video+tape&aqs=chrome..69i57.16002j0j4&sourceid=chrome&es_sm=93&ie=UTF-8#q=tugas+operator+video+tape










Tidak ada komentar:

Posting Komentar