Contoh membuat makalah " ALIR PRODUKSI PRODUK MULTIMEDIA"
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun
ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya Penyusun
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Rangkuman
Alir Produk produksi multimedia”.
Tujuan pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan standar
kompetensi memahami alir produksi produk multimedia,Tidak
lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada Guru pembimbing bapak David Susilo
Wijaya,S.KOM dan bapak Tofik Santoso,S.T,M.pd selaku kepala sekolah juga
teman-teman dan keluarga yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Banyuwangi, 25 Februari 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata pengantar……………………………………………….1
Daftar isi ………………………………………………………2
BAB
I
1.1 Latar
belakang ………………………………………….3
1.2 Tujuan
penyusun ……………………………………….3
BAB
II
2.1 Pre production …………………………………………..5
2.2 Production ………………………………………………..6
2.3 Post production ………………………………………….23
BAB
III
3.1 kesimpulan ………………………………………………25
3.2 saran
…………………………………………………….27
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………. 28
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Alir proses produksi produk multimedia meliputi 3 hal
yaitu :
Ø Pre-production
Ø Production
dan
Ø Post-Production
A. Pre_production
Proses pre-production meliputi proses
penuangan ide produk perencananaan produk,perencanaan proses produk,penyusunan
dokumentasi,penyusun tim,membangun prototip,pengurusan hak cipta dan
penandatanganankontrak dan pembiayaan.
B. Production
Tahap produksi merupakan tahap implementasi pra produksi
dimana semua anggotatim pengembang multimedia bekerja.
C. Post-production
Tahap penyelesaian produksi multimedia
menjadi hasil akhir.
1.2 Tujuan penyusun
1.
memenuhi nilai dari mata pelajaran produktif
1
2. memahami
alir proses produksi produk multimedia
3. mengenal
tentang produk multimedia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pre-production
Pre
production adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah
produksi(shooting) film/video dari mulai pengaturan budget,pemilihan sutradara,actor,cameramen,crew,lokasi,peralatan,kostum/wardrobe,dll
1. Ide dan pemilihan konsep
Adalah merupakan realisasi
dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya ke
dalam media visual dan audio
2.
Story line/synopsis.
Adalah ringkasan cerita/film ,menjadi bentuk
dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsure-unsur cerminanfilm
tersebut.membuat synopsis merupakan suatu cara yang efektif.membuat synopsis
merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang
dalam bentuk yang singkat. Dalam synopsis,keindahan gaya bahasa,ilustrasi, dan
penjelasan-penjelasannya di hilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan
gagasan umum poengarangnya.sinopsis biasanya di batasi oleh jumlah halaman,
misalnya satu atau dua halaman.
Langkah-langkah
membuat synopsis:
·
Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawah
gagasan-gagasan yang penting.
·
Menulis ringkasan bedasarkan gagasan-gagasan.
·
Gunakan kalimat yang padat,efektif, dan
menarik untuk merangkai jalan cerita.
·
Dialog dan monolog tokoh cukup di tuilis isi
atau dicari garis besarnya saja.
·
Synopsis tidak boleh menyimpang dari jalan
cerita dan isi dari keseluruhannya film.
3. Script/naskah scenario
Membuat rancangan audio
visual treatment dan penulis naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan
utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informative.diawali
dengan penjelasan dan pengenalan tiap
karakter dalam cerita secara menyeluruh.
4. Shot list dan storyboard
Sebuah teknik shoting
management disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan dan
divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan
2.2 Production
Production adalah proses pelaksanaan produksi ( syuting )
yang mengacu pada persiapan yang di hasilkan dari proses pra produksi. Ada
beberapa pihak yang terkait dalam proses produksi ,antara lain:
1. Produser
Seorang produser film
mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat
sambil mempertahankan integritas,suara, dan visi film tersebut. Mereka juga
akan mengambil resiko keuangan dengan menyalurkan uang mereka sendiri,khusus
nya selama selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai
sepenuh nya.
Produser terlibat aktif dalam semua tahapan
proses pembuatan film,mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga
penyaluran proyek film
tersebut.namun,suatu idea tau konsep film dapat muncul dari siapapun,termaasuk
penulis naskah,sutradara atau produser
Fungsi produser, secara umum fungsi produser
di berbagai bidang ini berbeda satu sama lainnya.dalam produksi siaran radio
misalnya,produser kerap kali melakukan pekerjaan bersifat teknis mulai dari
mengumpulkan bahan siaran hingga meramunya menjadi satu program layak
siar.untuk bidang televisi dan film fungsi produser bisa di bilang
serupa.namun,ada perbedaan peran produser pada produksi siaran televisi dan
film.dalam produksi siaran televisi produser merupakan individu yang layak
mendapat pujian terhadap satu program sebagai satu hasil karya.sementara dalam
produksi film,pujian tersebut biasanya di berikan kepada sutradara.dalam
produksi televisi seorang produser lebih terlibat pada saat pra-produksi.kadang
memang banyak orang sulit untuk membedakan fungsi antara produser dan
sutradara,karena memang beda tipis.sebenarnya fungsi produser dan sutradara
hampir sama.hanya saja yang membedakan ialah seorang produser lebih terlibat
saat pra-produksi dan sutradara itu pada saat pelaksanaan produksi.
2. Sutradara
Sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan
sebuah film sesuai dengan skenario. Skenario digunakan untuk mengontrol
aspek-aspek seni dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal kru film
dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Sutradara juga berperan dalam
membimbing kru dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang
dimilikinya.
Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif
pembuatan film, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi
dari segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus
tampak” oleh penonton. Selain mengatur tingkah laku di depan kamera dan
mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak
kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyambung kepada hasil akhir
sebuah film. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sutradara bekerja bersama
para kru film dan pemeran film, di antaranya penata fotografi, penata kostum,
penata kamera dan lain sebagainya. Selain itu ia juga turut terlibat dalam
proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca
produksi.Tidak hanya harus mengerti soal kamera dan pencahayaan, sutradara juga
harus bisa mengarahkan orang banyak bahkan berinteraksi langsung dengan para
talent agar hasil filmnya bisa maksimal Jadi kali ini akan kami menjabarkan
tugas seorang sutradara dari tahap pra produksi hingga pasca produksi.
v Tahap Pasca
Produksi
Ø
Interpretasi Skenario (script conference)
·
Analisa skenario yang menyangkut isi cerita, struktur
dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang berhubungan dengan estetika
dan tujuan artistik film.
·
Hasil analisa didiskusikan dengan semua Kepala
Departemen (sinematografi, artistik, suara, editing) dan Produser untuk
merumuskan konsep penyutradaraan film.
Ø
Pemilihan Kru
Sutradara
dan Produser memilih serta menentukan kru yang akan terlibat di dalam produksi.
Ø
Casting
Sutradara
menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang
dibantu oleh Asisten Sutradara dan Casting Director.
Ø Latihan/rehearsal
·
Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan
misinya terhadap penokohan yang ada di dalam skenario, lalu mendiskusikannya
dengan tujuan untuk membangun kesamaan persepsi karakter tokoh antara sutradara
dan pemain utama.
·
Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading)
bersama seluruh pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-masing.
·
Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain
utama.
·
Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan
pemeranan yang telah direkam sebelumnya.
Ø Hunting
· Hunting
lokasi bersama penata fotografi, penata artistik, asisten sutradara, dan manajer
produksi
· Menentukan
lokasi yang akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan penata
fotografi, penata artistik, dan penata suara.
· Sutradara
memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis
Ø
Perencanaan shot, blocking/planning coverage dan staging
· Sutradara
merumuskan dan menyusun director shot pada setiap scene yang ada di skenario.
· Sutradara
membuat ilustrasi staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floor
plan.
· Sutradara
membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist.
Ø
Pra Produksi Final (Final Preproduction)
Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama
dengan kru dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis
penyutradaraan dan artistik.
v Tahap
Produksi
Berdasarkan breakdown shooting, sumenjelaskan
adegannya kepada astrada (asisten sutradara) dan kru utama lainnya tentang
urutan shot yang akan diambil (take).
1. Mengkoordinasikan
kepada astrada untuk melakukan latihan blocking pemain yang disesuaikan dengan
blocking kamera.
2. Sutradara
memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasa kurang dalam akting.
3. Sutradara
mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada
persoalan di lapangan.Melihat hasil shooting.
v Tahap Pasca
Produksi
1. Bila ada
catatan khusus dari laboratorium (untuk produksi film) atau editor, sutradara
melihat dan mengevaluasi hasil shooting/materi editing.
2. Melihat dan
mendiskusikan dengan editor hasil rought cut dan fine cut.
3. Melakukan
evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik tentang ilustrasi musik yang
telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat pra produksi.
4.
Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing
berdasarkan konsep suara yang telah ditentukan pada saat pra produksi.
5.
Berdasarkan konsep warna yang telah ditentukan pada
saat pra produksi, sutradara melakukan koreksi warna di laboratorium/studio,
setelah berdiskusi dengan produser dan penata fotografi
6.
Apa Saja Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Sutradara?
Tidak
seperti sebagian aktris, aktor, maupun penulis yang biasanya terlahir dengan
bakatnya, seorang sutradara harus mempelajari sisi kreatif dan teknis dari
pekerjaan yang digelutinya melalui :
1.
Observasi dan tentu saja praktek.
2.
Sutradara juga harus belajar dengan cara menonton
film-film karya sutradara yang lain.
3.
Calon sutradara juga bisa belajar dengan memperhatikan
cara sutradara lain bekerja di lapangan
4.
Pengetahuan tentang penyutradaraan juga bisa diperoleh
dari membaca buku-buku tentang film atau mengikuti pendidikan sinematografi
bisa berupa kursus atau pendidikan formal
5.
Satu hal yang pasti, tempat berlatih yang baik bagi
calon sutradara adalah industri film itu sendiri. Intinya, terjun langsung
dalam dunia film adalah pelatihan terbaik.
Sutradara
bertanggung jawab untuk sisi kreatif dari sebuah produksi. Tanggung jawab
sutradara berbeda-beda tergantung jenis produksi. Sutradara mengaudisi aktor,
mengelola latihan, menyetujui elemen desain seperti setting, kostum, make-up,
gambar yang dihasilkan komputer dan membantu aktor dan artis
menginterpretasikan naskah. Meskipun sutradara umumnya mengikuti pendidikan
penyiaran, pembuatan film dan drama, kualitas mereka yang paling penting adalah
naluri kreatif di lapangan.
1.
Bekerja sebagai editor, aktor atau penulis skenario.
Banyak sutradara mulai bekerja sebagai aktor, penulis atau pekerjaan terkait pembuatan
film, dan kemudian memulai karier mereka sebagai sutradara. Hal ini akan
memberi Anda pengalaman langsung dalam apa yang diperlukan untuk membuat film
yang baik, serta dalam memahami peran dan tanggung jawab sutradara.
2.
Membantu sesama sutradara. Mulai sebagai asisten
sutradara atau sebagai pembantu sutradara. Dengan demikian Anda bisa magang
sekaligus mempunyai pengalaman yang bisa anda gunakan dalam membuat karya. Dan,
yang penting akan menambah CV Anda.
3.
Membuat film sendiri. Banyak sutradara memulai karier
mereka dengan mengikuti festival film untuk produksi rendah anggaran. Hal ini
dapat memberikan publisitas dan merupakan lompatan pada karir Anda.
4.
Dapat membimbing semua komponen,bersedia bekerja
sama,dan harus aktif dan kreatif
5.
Memahami benar konsep cerita,memahami siatuasi
lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi,dan juga harus memahami
bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi
6.
Mempunyai wawasan yang tinggi dalam membuat film dan
tentang tentang sejarah – sejarah film.
7.
Memiliki kepekaan yang tingggi terhadap cara – cara
pengambilan gambar
3.
Assisten
sutradara
Seorang
Asisten Sutradara ini memegang peranan penting selama pra-produksi , produksi
dan pasca produksi. Asisten Sutradara tidak hanya membantu Sutradara saja
tetapi ia juga membantu crew lainnya.
Jadi seorang asisten sutradara itu fungsinya
untuk memperhatikan administrasi penting sehingga departemen produksi selalu
mengetahui perkembangan terbaru dalam proses pengambilan gambar. Ia juga
bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris walaupun sudah dikerjakan oleh
Talent Coordinator.
Tugas-tugas Astrada menyebabkan seorang
Astrada harus tahu dan paham kinerja departemen lain sekaligus menjadikan
seorang Astrada harus mampu melakukan komunikasi kerja yang baik dengan
departemen lain.
Jadi tugas Astrada dibagi menjadi dua baik
secara teknis ataupun non teknis. Tugas pokok Astrada secara teknis adalah
menyusun Shooting Schedule, Call Sheet, menyiapkan cast, Directing Extras.
Secara non teknis, terkait penyusunan
Shooting Schedule, seorang Astrada dituntut mampu mencari input dari berbagai
departemen baik kreatif maupun manajemen gunanya adalah agar dapat merangkai
waktu terbaik shooting. Seperti contoh:
Astrada harus dapat menyusun jadwal take
terbaik pada saat ada permintaan:
· Sutradara
memprioritaskan mood pada tingkat kerumitan adegan, sementara
· DOP
mengingatkan kondisi pencahayaan pagi dan siang, sementara
· Art
Director memerlukan waktu yang cukup untuk mengerjakan set, property dan
lain-lain, sementara Asisten Produser / Manajer lokasi menekankan terbatasnya
ijin waktu dan tempat dan seterusnya.
· Tugas
Non teknis lain Astrada adalah mengatur tempo kerja (filming progress) dan
melakukan cek ulang tiap-tiap unit agar siap untuk take selanjutnya
(maintaining order).
4.
Assisten
produksi
Assisten
produksi bertanggung jawab membantu produser,sutradara dan crew yang lain nya.
Biasanya bekerja di control room dengan macam-macam catatan membuat
perubahan-perubahan yang perlu pada naskah,membagikan naskah pada crew,menyiapkan
bahan pendukung produksi.juga sering bekerja di studio floor,membisikan pada
pemain dialog yang harus di ucapkan apabila lupa.
5.
Direkture
teknis
Direkture
teknis bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua peralatan yang
akan di gunakan,agar bisa sinkron-bertugas mengawasi crew teknis dalam
peralatan teknis lain nya.sering bertindak sebagai switcher yang mengoprasikan
video mixer
6.
Teknisi
audio
Bertanggung jawab pada
bagian audio.dengan menghadapi peralatan mixing ,audio mixer dan bermacam-macam
sumber audio (microphone, tape, recorder) mengatur suara dari berbagai sumber
juga mengatur penempatan microfon.
7.
Direktur
tata cahaya
Direktur
tata cahaya bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya
mengatur penempatan sumber cahaya,mengarahkan sehingga memperoleh efek yang di
inginkan.
8. Direkture seni
Direktur seni
betanggung jawab merencanakan setting dekorasi ,mengawasi konstruksi set
,penataan grafis dan sebagainya.
9. Juru kamera
Pengertian
Juru Kamera (Operator Kamera):
Juru kamera secara teknis melakukan perekaman
visual dengan kamera mekanik ataupun elektronik dalam produksi film dibawaharahan
pengarah fotografi dan bertanggungjawab kepadanya.Sutradara juga bekerja sama
dekat dengan operator kamera untuk memastikan bahwa pandangan sutradara
ditangkap oleh film sebagaimana yang diinginkan. Operator kamera adalah kru
dari yang terpilih dalam produksi film yang secara langsung bertanggungjawab
dari apa yang terlihat di layar.
Tanggungjawab pribadi adalah menjalankan
kamera dan menghentikannya sesuai petunjuk/isyarat dari sutradara.
Mengoperasikan kamera sesuai mood cerita dan efisien selama produksi dan
menjaga komposisi frame yang pantas. Dalam produksi menggunakan video, juru
kamera menggunakan headset yang dihubungkan dengan sutradara. Juru kamera
bertanggungjawab kepada pengarah fotografi atas panning dan tilting dari kamera
dan menjaga shot frame serta komposisi yang sudah diisyaratkan oleh pengarah
forografi dan mempunyai kekuasaan untuk membatalkan shot karena kesalahan gerak
kamera, fokus, komposisi, atau berbagai gangguan yang tidak diinginkan dalam
frame oleh orang, benda dan lainnya.
Pada proyek film dengan bujet kecil, peran
operator kamera biasa dipegang langsung oleh pengarah fotografi. Ia
berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan sinematografi dengan
bantuan beberapa orang asisten. Sistem Inggris (English System), biasanya
memerlukan seorang operator kamera untuk melakukan pembngkaian gambar, karena
pengarah fotografi berkonsentrasi penuh terhadap penataan cahaya. Ia
menginstruksikan operator kamera tentang penggunaan lensa dan filter yang
dibutuhkan, serta gerak kamera yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu
lainnya, seperti dolly atau crane.
Tugas dan Kewajiban Juru kamera (Operator
Kamera):
Tahap Persiapan produksi:
·
Menganalisa mood dari skenario dan konsep
sutradara. Dengan melakukan pengarahan, melakukan persiapan dan pemeliharaan
peralatan kamera serta sarana penunjangnya.
·
Melakukan uji coba secara teknis atas
peralatan dan bahan baku yang akan dipergunakan dalam produksi.
·
Melakukan koordinasi dengan key grip sehingga
secara teknis dan efisien mampu melaksanakan konsep visual dan gerakannya.
Tahap Produksi:
·
Melakukan perekaman visual secara teknis
sesuai arahan pengarah fotografi, baik dalam hal komposisi, sudut pengambilan,
gerak kamera dengan segala perubahannya.
·
Mengkoordinasikan awak/kru kamera dalam
melaksanakan tugasnya.
·
Menjaga dan memelihara peralatan kamera dalam
kondisi baik dan siap pakai.
Hak-hak Juru Kamera (Operator Kamera):
1.
Memberikan usulan yang bersifat teknis agar
tercapai hasil rekaman yang baik.
2.
Meminta pengambilan ulang bila secara teknis
hasil rekaman sebelumnya kurang baik.
3.
Operator kamera berhak untuk mengingatkan
setelah pengambilan gambar, seperti menegur pengatur boom atau microphone
apabila masuk ke dalam shot, refleksi equipment atau kru pada kaca, fokus yang
tidak tajam atau kesalahan fokus lainnya, flare pada lensa, gerak kamera yang
kurang halus atau kurang baik, dan hal-hal lain yang dapat mengurangi keindahan
shot yang diinginkan. Pada produksi film yang memiliki bujet besar, operator
kamera dapat melaporkan segala hal yang menjadi kekurangan setelah selesai
melakukan pengambilan gambar.
10. operator video tape
v Peranan VTR Dan Fungsinya
VTR/Video Tape Recorder atau biasa juga
disebut VCR/Video Cassette Recorder digunakan untuk merekam hasil shooting. Ada
dua jenis VTR yang digunakan yakni VTR
yang digunakan untuk merekam dan VTR yang
digunakan untuk menayangkan source video/play back yang sebelumnya sudah
dibuat, biasa juga dikenal dengan sebutan VT. Salah satu alat perekam
gambar yang biasa digunakan adalah: DVW-M2000P, yaitu perekam video casette
digital berdasarkan format Digital Betacam. Unit ini menggunakan sirkuit
terpadu skala besar untuk pemrosesan sinyal, dan memiliki konstruksi
internal yang sederhana, yang memungkinkan untuk memberikan fungsi
sekurang-kurangnya setara dengan VTR konvensional yang compact (ukuran
4U), ringan, desain konsumsi daya rendah. Tidak hanya menawarkan
perekaman dan pemutaran format digital betacam, tetapi juga dapat memutar
kaset yang direkam dalam format Betacam SX, Betacam analog, atau MPEG
IMX tetapi tidak mendukung untuk perekaman ketiga format(Betacam SX, analog
Betacam, MPEG IMX) tersebut.
v Proses Kerja Operator VTR( Video Tape Recording) Men
Seorang operator yang bekerja dengan merekam
gambar, dan mengatur, atau memutar balik hasil durasi (Play Back) baik di
lokasi shooting , maupun Ruangan editor selain itu Operator VTR men juga
menerima masukan gambar dari mixer video, dan masukan dari mixer audio, atau
langsung dari microphone yang dipasang pada obyek shooting keluaran dari VTR
Men dihubungkan melalui pesawat pemancar yang ada di ruang pemancar untuk
dipancarkan sebagai siaran langsung, dan direkam.Proses kerja Sound Sistem pada
operator VTR( Video Tape Recording) Men adalah sebagai berikut suara obyek
shooting ditangkap oleh
micropon yang dipasang di arena shoting
disalurkan dengan kabel koaksialke pesawat mixer audio. Setelah diolah lalu
disalurkan ke VTR/VCR bersama-sama dengan sinyal video yang dikeluarkan oleh
mixer video untuk direkam. Atau langsung disalurkan ke pesawat pemancar untuk
disiarkan bersama dengan sinyal melalui dari video, audio mixer, dan waktu
durasinya( Time Code)
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada saat syoting dalam proses produksi, yaitu:
· Angle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar
yang dapat dihadiri viewfinder pada sebuah kamera film/video.dimana pemilihan
angle sangat berperan penting dalam menciptakan unsure artistic dan pemahaman
cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah
· Lighting/pencahayaan
Dalam sebuah proses
pengambilan gambar diperlukan adanya asset pencahayaan yang memadai. Baik itu
didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shooting exterior/luar
ruangan ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shooting interior/dalam
ruangan.
·
Komposisi
Merupakan teknik pengaturan
posisi gambar, ukuran dan kedalaman ruang,perspektif dan mood adegan untuk
menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
·
Log/catatan shooting
Diperlukan adanya
Log/catatan shooting yang di buat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan
yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu
(timecode) pada kaset yang di gunakan. Proses ini akan sangat membantu
mempercepat proses pengeditan gambar
2.3 Post production
Post production Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah
rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title,
grafik, animasi & special ffects, musik, sound effects, audio dubing, &
output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus
dirancang untuk proses pasca produksi :
A. Adobe
Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk
para professional dalam bidang digital video production.
B. Adobe After
Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect
C. Adobe
Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.
D. Adobe
Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.
Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis
professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen
grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop® dan Adobe
Illustrator®.
Proses Ini Meliputi
1. Pengujian versi
Beta dan pelaporan bug untuk kesalahan fungsional dan
konten
a) Proof
content / Bukti konten - teks, gambar, suara, kredit, dll
b) Proof
interaction / Bukti interaksi - link yang
benar, tanggapan, tindakan
c) Check for
unexpected interactions /Periksa interaksi tak
terduga - desain adalah selalu tidak lengkap dan
tidak mengantisipasi segala sesuatu yang dapat terjadi
d) Check for
crashes/ Periksa untuk crash
2. Mengevaluasi laporan
bug dan menentukan yang
akan diperbaiki.
3. Merevisi perangkat
lunak dan konten didasarkan pada evaluasi.
4. Ulangi tes, laporan, merevisi siklus sampai bug dikurangi
sampai tingkat yang dapat diterima.
5. Lepaskan Golden
Master ke publik untuk situs web atau manufaktur.
6. Arsip semua
bahan produksi
1) Sumber aset - foto,video & kaset
audio, dokumen, dll
2) Master file
digital - grafis, audio, teks, video, dan hal
lain dalam resolusi tinggi, format diedit
a) Akhir asset
b) Perangkat
Lunak
c) alat Kustom
d) Dokumentasi
e) Menyampaikan Arsip & Dokumentasi untuk
klienPromosikan situs
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pre production adalah
proses penyiapan semua elemen yang
terlihat dalam sebuah produksi (syoting) film/ video. Pre production terdiri
dari:
1. Menyiapkan Ide & pemilihan konsep.
2. Story line/ sinopsis.
3. Script/ naskah skenario.
4. Shot list & storyboard
Production adalah proses pelaksanaan produksi
(syoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses
preproduction. Ada beberapa pihak yang terkait dalam proses produksi, antara
lain:
1.
Produser
2.
Sutradara
3.
Asisten
sutradara
4.
Asisten
produksi
5.
Direktur
teknis
6.
Teknisi
audio
7.
Direktur
tata cahaya
8.
Direktur
seni
9.
Juru
kamera
10. Operator video tape
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat syoting dalam proses produksi, yaitu:
1.
Angle
2.
Lighting/
pencahayaan
3.
Komposisi
4.
Log/
catatan syoting
Post production adalah
proses penyelesaian akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting).
Proses post production meliputi:
1.
Pengujian
versi Beta dan pelaporan bug.
2.
Mengevaluasi
laporan bug dan menentukan yang akan diperbaiki.
3.
Merevisi
perangkat lunak dan konten didasarkan pada evaluasi bug.
4.
Ulangi
tes, laporan, merevisi siklus sampai bug dikurangi sampai tingkat yang dapat
diterima.
5.
Lepaskan
Golden Master ke publik untuk situs web atau manufaktur.
6.
Arsip
semua bahan produksi.
7.
Menyampaikan
arsip & amp; dokumentasi untuk klien.
8.
Promosikan
situs.
3.2 Saran
1. Dengan dibuatnya makalah ini penyusun
berharap agar pembaca lebih mengerti lagi tentang Alir Produksi Produk
Multimedia dalam pembelajaran.
2. Penyusun berharap dengan dibacanya
makalah ini, pembaca dapat lebih mengetahui betapa pentingnya Alir Produksi
Produk Multimedia dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=pengertian+operator+video+tape&oq=pengertian+operator+video+tape&aqs=chrome..69i57.16002j0j4&sourceid=chrome&es_sm=93&ie=UTF-8#q=tugas+operator+video+tape
Tidak ada komentar:
Posting Komentar